YOGYAKARTA,- Pendidikan Luar Biasa UNY menggelar kegiatan Visiting Professor yang menghadirkan Professor David Evans dari The University of Sydney diselenggarakan di dalam Lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta terhitung mulai Senin (12/05) hingga Kamis (16/05). Sebagai informasi, kegiatan Visiting Professor kali ini merupakan kali kedua yang lebih dulu mendatangkan Ratchaneekorn Tongsookddee, Ph.D., dosen dari Faculty of Education, Chiang Mai University, Thailand pada Senin lalu (29/04/2024). Kegiatan kuliah umum ini diharapkan dapat berbagi pengetahuan kepada Mahasiswa PLB UNY, baik pada jenjang sarjana dan magister dalam upaya Bersama mengembangkan keunggulan akademik, mempromosikan pemahaman budaya dan mengatasi tantangan global.

Adapun rangkaian kegiatan kuliah umum dimulai dengan kuliah umum pada Senin (13/05) mengenai Curriculum and Instruction for Students with Special Needs dengan topik Trend and Issues in Sydney, pada Selasa (14/05) mengenai Inclusive Education Management dengan topik Forming teacher’s attitudinal changes in inclusive school, pada Rabu (15/05) mengenai Technology Assistive dengan memberikan feedback kepada mahasiswa yang mempresentasikan rancangan teknologi asistif yang akan dibuat. Dalam kesempatan ini Professor David Evans melalui juru penerjemah, Elya Marfu’atun, M.Pd.,Psikolog dalam materinya Melakukan Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Khusus menyampaikan butir-butir instrument kerap kali dirasa lebih sulit. Hal ini pendidik memerlukan penjelasan verbal atau format interaktif di dalam kelas.

“Kemajuan belajar dari beberapa siswa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika pengajar menjelaskan materi baru, ada siswa yang masih tertinggal di bagian sebelumnya. Hal ini bermaksud apabila siswa belum menguasai materi sebelumnya, maka akan mengalami kesulitan memahami materi yang lebih lanjut. Sehingga menyebabkan pemahaman siswa terhadap materi baru semakin memburuk dan proses belajar menjadi semakin tidak efektif,” tuturnya.

Oleh sebab itu, untuk mengetahui permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan penelitian menggunakan kualitatif yang merupakan pendekatan sistematis untuk memahami sifat-sifat atau esensi dari suatu fenomena dalam konteks tertentu. “Penelitian kualitatif merupakan aktivitas yang menempatkan peneliti di dalam dunia yang diamati. Penelitian kualitatif terdiri dari serangkaian praktik interpretatif dan material yang membuat dunia dapat dipahami melalui representasi, seperti catatan lapangan, wawancara, percakapan, foto, rekaman, dan memo pribadi. Pada level ini, penelitian kualitatif menggunakan pendekatan interpretatif dan naturalistik, di mana peneliti berusaha memahami atau menginterpretasikan fenomena berdasarkan makna yang diberikan oleh orang-orang terhadap fenomena tersebut. Sehingga pendekatan ini membantu membuat lebih relevan, personal, dan reponsif terhadap kebutuhan unik setiap siswa dengan memperhitungkan konteks sosial, emosional, dan kognitif yang mereka alami,” tutupnya.

(Saarah Dharmawan)